Glitter Words

Rabu, 23 Maret 2011

Minuman Coklat Melindungi Jantung


Mereka yang bertubuh gemuk atau cenderung menderita penyakit jantung mungkin khawatir menikmati coklat, karena sarat lemak dan energi. Namun, kabar gembira seputar pengaruh konsumsi bubuk coklat terhadap kesehatan jantung dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition Volume 72 tahun 2000: kakao dapat melindungi jantung!

Dietrich Rein dari Departemen Ilmu Gizi Universitas California di Davis, Amerika Serikat, bersama koleganya meneliti 30 orang dewasa sehat, bukan perokok, yang anggota keluarganya tak pernah mengalami penyakit jantung. Mereka dibagi dalam tiga kelompok, masing-masing terdiri atas 10 orang berusia 24 - 50 tahun. Setiap kelompok diberi minuman berbeda, coklat, minuman berkafein, dan air putih.

Dari penelitian diketahui, minuman coklat dapat menghambat aktivasi trombosit (zat pembeku darah), menurunkan pembentukan partikel-partikel trombosit, dan, seperti aspirin, dapat mencegah penggumpalan trombosit. Aktivasi trombosit meningkat pada mayoritas partisipan yang mengonsumsi minuman berkafein dan tak berubah pada mereka yang minum air.

Temuan itu mendukung riset sebelumnya tentang manfaat coklat bagi kesehatan jantung yang dilakukan para peneliti di Jepang terhadap kelinci. Para peneliti menemukan, ekstrak bubuk coklat dapat memperlambat oksidasi kolesterol, pencetus terbentuknya plak dalam pembuluh nadi.

Coklat juga mengandung prosianidin dan katekin. Senyawa antioksidan golongan flavonoid ini banyak terdapat dalam buah-buahan, sayuran, teh, dan wine (minuman fermentasi buah anggur).

Katekin memiliki aktivitas antioksidan lebih kuat daripada vitamin C dan E. Jika vitamin C dan E sama-sama mempunyai aktivitas antioksidan 1, katekin mempunyai aktivitas antioksidan 2,4.

Penelitian laboratorium yang dilakukan Joe Vinson dari Universitas Scranton, AS, mengungkapkan, kualitas dan kuantitas antioksidan pada coklat relatif tinggi dibandingkan dengan antioksidan dalam makanan dan minuman lain, seperti teh, wine merah, kismis, stroberi, dan bayam.

Dari beberapa hasil olahan coklat batangan yang diukur kandungan katekinnya, bubuk cokelat paling banyak mengandung antioksidan (32,5 mg), diikuti coklat hitam (17,5 mg) dan coklat susu (7,5 mg) untuk setiap gram coklat. Jumlah antioksidan dalam coklat susu setara dengan lima porsi buah dan sayur atau satu gelas (227 g) wine merah. Sementara coklat hitam mengandung sekitar delapan kali kandungan antioksidan stroberi, buah yang paling banyak mengandung antioksidan.

Agar diperoleh minuman coklat yang menyehatkan jantung dan pembuluh darah, perlu diperhatikan cara membuatnya. Sebagian besar minuman coklat yang disurvai Rein dkk. menunjukkan, minuman itu dibuat dari 1 sendok makan (10 - 12 g) bubuk coklat tanpa pemanis, 2 sendok makan (28 g) gula pasir, ditambah 240 ml susu.

Dalam penelitiannya, Rein dkk. mengubah komposisi di atas dan mengganti susu dengan air sulingan untuk mencegah interaksi antara senyawa flavonoid di dalam coklat dan protein susu. Ternyata, minuman coklat modifikasi Rein dkk., yang dibuat dari 18,75 g bubuk coklat pahit dan 12,5 g gula pasir yang dicampur dengan air sulingan, terbukti menyehatkan jantung.

Jika menginginkan hasil olahan coklat lain, pilihlah produk yang sarat bubuk coklat pahit dan sesedikit mungkin mengandung lemak tambahan. Berbeda dari lemak nabati yang biasa ditambahkan, lemak coklat banyak mengandung asam stearat, yakni asam lemak jenuh rantai panjang yang tidak meningkatkan kadar kolesterol darah. Lebih baik lagi jika kita dapat menghadirkan hasil olahan coklat itu bersama potongan-potongan buah kering, seperti kismis, stroberi, prune, plum, dan ceri, yang sudah terbukti sebagai antioksidan kuat.

Produk coklat sehat itu tampaknya sulit diperoleh di pasaran. Karena itu, mungkin perlu dibuat sendiri di rumah. Namun, meski mengandung senyawa-senyawa yang baik bagi kesehatan, sebaiknya jangan mengonsumsi produk coklat berlebihan.

KARENA SETIAP APAPUN YG BERLEBIHAN TIDAK BAIK,, DEAL??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Template Design by icha julliand